Umat Islam hari ini terpecah entah sampai berapa kelompok. Klaim kebenaran golongan di sebagian kelompok begitu kuat sehingga terjadi perselisihan yang meretakkan ukhuwah Islamiyah.
Jika terjadi perbedaan karena beda mazhab, mungkin masih bisa dimengerti. Bahwa pendapat mazhab memang menjadi khazanah keilmuan yang sangat luas dalam Islam. Namun, pijakan perbedaan sebagai rujukan ini dijadikan senjata dan tameng untuk mencela kelompok lain. Bahkan memisahkan dan berlepas diri satu sama lain.
Disadur dari Dorar.net, kajian terhadap mazhab bukanlah suatu pengakuan, kegembiraan, atau keunggulan, untuk menonjolkan golongan tertentu. Yang perlu disesalkan adalah terjadinya perpecahan di kalangan umat Islam. Studi ini diharapkan mencapai tujuan baik dalam pengabdian kepada umat Islam dan mendobrak tajamnya perbedaan yang mengoyak umat Islam serta membagi mereka menjadi berbagai golongan.
Kembali kepada kebenaran dan persatuan umat lebih baik daripada bertahan dalam kebatilan dan perpecahan. Apa yang menarik umat hari ini untuk berselisih harus dijauhkan. Mereka juga harus dijauhkan dari apa yang jatuh kepada umat terdahulu di mana terjadinya berbagai tragedi yang menimpa dan mengoyak kaum Muslimin.
Umat Islam tidak perlu mengumpulkan narasi untuk mengembalikan kemuliaan dan kemenangan atas gerombolan kekafiran dan kezaliman, namun yang terpenting adalah kembali kepada Islam dengan tulus dan niat murni. Dalam kajian ini, ada sembilan poin yang penting untuk dicapai, sebagai berikut:
- Mengingatkan kaum muslimin akan kehormatan, martabat, dan keteguhan para pendahulu ketika mereka satu tangan dan satu hati dalam Islam atau ukhuwah Islamiyah.
- Tarik perhatian mereka pada situasi di mana mereka hidup, dan tingkat kerugian yang mereka derita karena perpisahan di antara mereka.
- Mengarahkan umat Islam untuk bersatu di antara mereka sendiri, dengan berfokus pada mengutuk perpecahan dan menjelaskan kerugiannya, dan menjelaskan keuntungan dari menyatukan umat Islam, dan menyatukan mereka di satu jalan.
- Mencerahkan umat Islam dengan sebab-sebab perbedaan yang memisahkan mereka di masa lalu, sehingga mereka dapat menghindarinya setelah mempelajarinya di antara mereka dengan tekad yang kuat dan niat yang tulus.
- Mengetahui pemikiran dan pendapat destruktif yang mungkin terjadi pada akidah Islam yang benar, bertentangan dengan realitas Islam, jauh dari jalan yang jelas.
- Memantau gerak-gerik dan pikiran-pikiran yang dilakukan oleh mereka yang keluar dari jalan yang lurus; Untuk mengungkap peran berbahaya mereka dalam memecah persatuan umat Islam dengan menginformasikan orang-orang tentang urusan mereka, mengklarifikasi kebenaran mereka untuk memperingatkan mereka.
- Agar mazhab yang masih hidup tetap menjadi ilmu yang membimbing, jauh dari kekotoran-kekotoran yang terjadi dalam akidah.
- Menghubungkan masa kini dengan masa lalu sebuah bangsa, dan memperjelas asal mula akar perbedaan di antara mereka yang menyebabkan perpisahan mereka di masa lalu, untuk memperingatkannya, dan untuk menanggapi mereka yang mencoba menyeru umat Islam untuk memutuskan hubungan mereka dengan masa lalu mereka, dan untuk membangun kembali seperti yang mereka klaim.
- Sebuah studi tentang sekte, meskipun tampaknya merupakan kumpulan warisan masa lalu, dimaksudkan untuk mengundang para sarjana Muslim untuk mempelajarinya, memeriksanya, mengekstraksi kebenaran darinya, dan mengecualikan segala sesuatu yang menyimpang.
Ini adalah cara yang paling berhasil dan paling dekat untuk memberi tahu para pelanggar keadilan dan mencari kebenaran untuk menyimpulkan ketidaksetujuan mereka dan penyimpangan mereka dari kebenaran dari buku-buku mereka dan dari kata-kata para ulama mereka untuk memotong setiap argumen yang bertentangan setelah itu.
Menulis tentang masalah sekte perlu: untuk membuktikan apa yang diturunkan dari sekte kepadanya, untuk memverifikasi relevansinya, untuk mengambilnya dari sumber yang dipercaya, kemudian untuk memahaminya dengan cara yang benar, dan kemudian mengkritik pendapat sekte itu sesuai dengan pendekatan Ahlu Sunnah wal-Jama`ah, dengan kebutuhan keadilan, kejujuran, dan terlepas dari keinginan dan fanatisme. (Aza)