Ahibbaai fillah… Mau tidak mau, kita harus mengucapkan selamat tinggal pada Ramadhan yang diberkati. Selamat tinggal pula hari-harinya yang indah dan malam-malamnya yang harum.
Di sini kita mengucapkan selamat tinggal pada bulan Al-Qur’an, ketakwaan, kesabaran, jihad, rahmat, pengampunan, dan kebebasan dari api neraka. Apa yang kita dapatkan dari buahnya yang matang dan warnanya yang elok. Tak akan didapatkan dari pohon-pohon lain kecuali jika Ramadhan kembali pada tahun yang akan datang.
Apakah kita telah membuktikan kesalehan dan lulus dari sekolah Ramadhan dengan kesaksian orang-orang saleh?
Apakah kita belajar kesabaran dan ketekunan dalam ketaatan, dan tentang ketidaktaatan?
Apakah kita mendidik diri kita sendiri tentang jihad dalam segala bentuknya? Sudahkah kita berjuang dengan diri kita sendiri dan keinginan kita dan mengalahkan mereka? Ataukah kita dikuasai oleh kebiasaan dan tradisi buruk?
Banyak pertanyaan dan banyak pemikiran lain lagi di benak dan di hati setiap Muslim yang tulus. Dia akan bertanya pada dirinya sendiri dan menjawabnya dengan jujur dan terus terang. Apa manfaat yang kita dapatkan dari Ramadhan ini?
Ini adalah sekolah iman. Ini adalah stasiun spiritual yang akan disediakan untuk sisa tahun ini. Ramadhan adalah sekolah perubahan. Di dalamnya kita mengubah tindakan, perilaku, kebiasaan, dan moral kita yang bertentangan dengan hukum Allah SWT. Dalam Surat Ar-Ra’d Ayat 11, Allah SWT berfirman”
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
Ahibbaai.. Jangan seperti orang yang memutuskan benangnya. Di Ramadhan ini, kita termasuk orang-orang yang mendapat manfaat dan sifat-sifat orang saleh terwujud dalam diri kita. Kita sudah benar-benar berpuasa dan shalat dengan jujur, serta bekerja keras dalam berjuang melawan diri sendiri yang ada dalam jiwa. Memuji dan berterima kasih kepada Allah dan meminta ketabahan kepada-Nya sampai mati.
Dan berhati-hatilah, kemudian, waspadalah… Jangan merusak pemintalan benang setelah memutarnya. Waspadalah terhadap dosa kembali, maksiat dan pergaulan bebas, dan meninggalkan ketaatan dan perbuatan baik setelah Ramadhan. Setelah kita menikmati kebahagiaan ketaatan dan kesenangan berbicara dengannya, jangan sampai kita ditempatkan ke neraka karena kemaksiatan setelahnya. (Aza)