Neraka dalam bahasa Arab adalah An-Naar yang berarti api. Neraka adalah tempat tinggal yang disediakan Allah SWT di akhirat untuk menghukum orang-orang kafir, orang-orang berdosa, dan orang-orang munafik.
Semua agama samawi menunjukkan hukuman yang Tuhan semesta alam akan menimpa hamba-hamba yang kafir kepada-Nya dan mendurhakai-Nya. Di antara nama-nama neraka juga dalam Al-Qur’an adalah: Neraka Jahim (جهنم), Neraka Saqar (سقر), Neraka Hawiyah (الهاوية), Neraka Sa’ir (السعير), dan Neraka Jahannam (جهنم).
Neraka dalam jumlah adalah satu neraka meskipun banyak namanya dan dibagi menjadi beberapa tingkatan. Allah SWT membaginya menurut perbuatan orang-orang kafir, munafik, dan orang berdosa. Masing-masing tempat disesuaikan dengan tingkat kekafiran seseorang di dunia ini. Artinya, orang-orang kafir tidak sama siksanya di akhirat dan banyak dari mereka yang tersiksa paling berat. Dalam Surat An-Nisa menggambarkan kondisi orang-orang munafik dan ancaman hukuman bagi mereka sangat berat. Allah SWT berfirman:
إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ فِى ٱلدَّرْكِ ٱلْأَسْفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” QS An-Nisa: 145)
Menurut As-Sa’di, Allah memberitahukan tentang tempat kembali orang munafik yaitu berada pada derajat yang paling rendah dari siksaan dan hukuman yang paling buruk, di bawah seluruh kaum kafir. Orang munafik bersekutu dengan kaum kafir dalam kufur kepada Allah dan memrangi Rasul-Nya. Namun orang munafik melebihi kaum kafir dalam konspirasi, tipu muslihat, dan kemampuan mempergunakan berbagai macam cara memerangi kaum Muslimin dalam bentuk yang tidak disadari dan tidak terlihat jelas. Jadi, Neraka dengan tingkat paling bawah adalah untuk orang-orang munafik.
Salah satu tingkatan Neraka yang paling ringan adalah apa yang disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Nu’man bin Bashir ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Penghuni Neraka akan mendapat hukuman yang paling ringan bagi orang yang memiliki sandal dan dua kait api, yang darinya otaknya mendidih seperti kuali mendidih, dan dia tidak melihat bahwa ada orang yang lebih berat azabnya daripada dia, dan itu adalah siksaan yang paling ringan di antara mereka.” (Sahih Muslim)
Dalam salah satu riwayat dalam Sahih Muslim diriwayatkan bahwa Abu Thalib, paman Nabi -semoga Allah SWT meringankan siksaannya karena ia memiliki pahala yang besar dalam melindungi umat Islam di awal panggilan, dan Allah SWT tahu yang terbaik.
Setelah dijelaskan tentang gelapnya neraka, perlu juga dibicarakan beberapa ciri-cirinya. Neraka adalah azab yang disediakan Allah SWT bagi orang-orang kafir, pendosa, dan munafik dari kalangan hamba-hamba. Oleh karena itu, dalam menggambarkan neraka dan menyebutkan beberapa karakteristik dan kengeriannya, banyak hadits Nabi disebutkan untuk menakut-nakuti mereka, sampai orang-orang kafir kembali dari kekafirannya dan orang berdosa.
Dari kemaksiatannya dan kemunafikan karena kemunafikannya. Maka siapa pun yang tidak bertaubat, layak mendapat azab Allah SWT, dan di antara hadits yang disebutkan menggambarkan intensitas panasnya api Neraka adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Huraira radhiyallahu ‘anhu dalam Sahih Al-Bukhari dan Sahih Muslim bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِى يُوقِدُ ابْنُ آدَمَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ ». قَالُوا وَاللَّهِ إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ « فَإِنَّهَا فُضِّلَتْ عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا كُلُّهَا مِثْلُ حَرِّهَا
“Api kalian yang dinyalakan oleh anak cucu Adam ini hanyalah satu bagian dari 70 bagian neraka Jahanam. Mereka berkata: demi Allah, (sungguh) ia telah cukup (untuk membakar orang orang yang kafir dan berdosa) wahai Rasulullah, beliau bersabda: sungguh ia telah dilipat kalikan atasnya sebanyak 69 bagian, semuanya seperti panasnya (api dunia) ” (H. R Muslim no. 7344)
Jikalau api dunia saja dapat menghanguskan tubuh kita, bagaimana dengan api neraka yang panasnya 69 kali lipat dibanding panas api dunia? Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dari neraka. Amin.
Dalam Hadits Bukhari Nomor 504:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا بِالصَّلَاةِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ وَاشْتَكَتْ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ يَا رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ فَهُوَ أَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنْ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنْ الزَّمْهَرِيرِ
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Apabila panas sangat menyengat maka tundalah shalat hingga panasnya mereda. Sebab panas yang sangat menyengat itu berasal dari hembusan api jahannam. Neraka jahannam mengadu kepada Rabbnya seraya berkata, ‘Wahai Rabb, sebagian kami telah makan sebagian yang lain! ‘, maka Allah pun memberinya izin dengan dua tarikan nafas; sekali saat musim dingin dan sekali saat musim panas. Maka apa yang kalian rasakan berupa udara panas berasal darinya, begitu juga udara dingin yang kalian rasakan berasal darinya.” (HR Bukhari) (Aza)