Indonesiainside.id, Jakarta – Saat ini, teknologi smartphone secara fundamental telah mengubah model bisnis, model operasi, dan pasar, pada tingkat yang mengejutkan. Pada tahun 2021, pendapatan pasar aplikasi seluler diperkirakan akan mencapai $ 693 miliar.
Aplikasi populer yang bersinar pada tahun 2019 mungkin tidak memiliki potensi yang sama untuk bekerja dengan sukses pada tahun 2020.
Hanya dengan menerapkan strategi pengembangan aplikasi seluler yang benar tidak akan menjamin kesuksesan, diperlukan tren pengembangan aplikasi seluler terbaru. Apa saja teknologi yang diprediksi akan berkembang di 2020? Melansir Net solution (15/12) berikut ulasannya:
1. Aplikasi untuk Smartphone Lipat
Dengan hadirnya beragam smartphone yang menggunakan layar OLED yang dapat dilipat, sistem operasi bersiap-siap untuk menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan pengalaman smartphone.
Google, pada tahun 2018, secara resmi mengumumkan dukungan lipat pada ponsel Android dengan menggunakan API ‘kontinuitas layar’Menuru. Menurut Samsung, ratusan aplikasi Android populer telah dioptimalkan untuk Galaxy Fold, termasuk Amazon Prime Video, Twitter, Spotify, Facebook, VSCO, dan Microsoft Office.
Membuka lipatan perangkat untuk menyediakan layar yang lebih besar dapat berdampak positif bagi pengguna. Layar yang lebih besar berarti lebih banyak ruang untuk membuat aplikasi yang lebih detail dan mendalam.
2. Machine Learning (ML) and Artificial Intelligence (AI)
Tahun ini, aplikasi mobile terkenal, FaceApp , yang terkenal karena penggunaan kecerdasan buatan (AI). Dimana pengguna bisa menambahkan filter ke foto pengguna untuk menunjukkan bagaimana mereka akan terlihat ketika mereka lebih tua, lebih muda, dan lain-lain. AI dan ML telah menjadi salah satu teknologi yang sedang tren selama beberapa tahun terakhir berturut-turut.
Baru-baru ini, aplikasi seluler populer seperti Replika, Cortana, dan Google Assistant telah menggali lebih dalam di bidang ini. Bahkan, ketika Deep Learning bergabung dengan ML, ia dapat melakukan keajaiban pada proyek pengembangan aplikasi seluler dengan menyediakan data berharga dan analitik waktu-nyata.
3. Bangkitnya Chatbots
Lebih dari 50% pembeli ingin lebih banyak alat layanan kustom do-it-yourself (DIY) untuk mempercepat melakukan pembelian online. Dan chatbots adalah cara sempurna untuk memperluas manajemen hubungan pelanggan.
Pada tahun 2020, integrasi chatbots ke aplikasi seluler akan meningkat dari yang cukup sederhana ke tingkat yang lebih rumit. Sampai saat ini, ada sekitar 2,5 juta aplikasi di Google Play Store dan sekitar 1,8 juta di Apple App Store .
Sebanyak 80% perusahaan diperkirakan akan menggunakan chatbots pada tahun 2020 dan pengguna menghargai jawaban yang cepat dan tepat, ini adalah peluang bisnis nyata untuk mengintegrasikan chatbot ke aplikasi seluler Anda.
4. Integrasi Aplikasi Wearable
Teknologi yang dapat dikenakan semakin berkembang di seluruh dunia. Menurut Statista , jumlah perangkat dpt dipakai yang terhubung mencapai 453 juta pada tahun 2017 dan diperkirakan akan mencapai 929 juta pada tahun 2021.
Dengan kemajuan teknologi, kita dapat berharap aplikasi yang dapat dipakai segera menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari.
5. Aplikasi Seluler yang Diaktifkan IoT
Jaringan gadget pintar yang saling terhubung dikenal sebagai Internet of Things. Dan pada tahun 2019, merek-merek seperti Amazon dan Google telah sepenuhnya memanfaatkan teknologi ini dan memperkuat persaingan di IoT dengan memperkenalkan jajaran perangkat “Echo” dan Google Home Voice Controller.
Dengan meningkatnya permintaan untuk gadget dan sistem IoT, permintaan untuk aplikasi yang mendukung IoT juga akan meningkat secara bersamaan. (*/Dry)