Indonesiainside.id, Jakarta – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita meminta Grab untuk berinvestasi di bidang teknologi telepon selule dalam gelaran World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss. Grab diundang untuk membuat basis produksi ponsel daur ulang (remanufacturing).
“Mereka ada niat melakukan investasi remanufacturing dari mobile phone yang sudah relatif tua atau sudah rusak, yang nantinya menjadi mobile phone baru,” katanya di Jakarta, Ahad (26/1).
Agus berharap, investasi Grab dapat mendukung kebutuhan masyarakat Indonesia dalam kesiapan memasuki perkembangan industri 4.0. Sebab, di era tersebut, salah satunya yang dibutuhkan adalah penggunaan teknologi komunikasi digital seperti ponsel.
Dia meyakinkan, industri ponsel dalam negeri mengalami pertumbuhan jumlah produksi yang cukup pesat selama lima tahun terakhir. Seiring dengan upaya pemerintah yang terus memacu pengembangan di sektor telekomunikasi dan informatika.
Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, industri Handphone, Komputer dan Tablet (HKT) merupakan salah satu sektor strategis yang dalam perkembangannya menunjukkan tren meningkat dan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional. Data pada tahun 2018 menunjukkan, industri HKT dalam negeri mampu memproduksi sebanyak 74,7 juta unit, meningkat 23% dari tahun 2017 yang memproduksi sekitar 60,5 juta unit.
Sementara itu, dari sisi neraca perdagangan, produk HKT menunjukkan tren yang positif, dengan catatan ekspor di periode Januari-Agustus 2019 sebesar USD333,8 juta, lebih tinggi daripada impor pada periode yang sama senilai USD145,4 juta.
President Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menjelaskan, remanufacturing ponsel bisa meningkatkan potensi ekonomi digital di Indonesia yang diproyeksi mencapai USD100 miliar. Sementara itu, Group CEO dan Co-founder Grab, Anthony Tan menyampaikan, Grab telah berkontribusi pada pengembangan dua pedoman industri yang tengah berkembang.
Yakni platform ekonomi dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Hal itu diungkapkannya dalam acara bertema “Unlocking Technology for Good” di sela-sela kegiatan WEF 2020.
“Kami secara proaktif berkomitmen pada serangkaian prinsip utama pada proses kerja platform yang baik serta pengaplikasian teknologi AI, dan berharap hal ini dapat memberi manfaat bagi pemerintah dan perusahaan lainnya untuk mulai berkolaborasi dalam pemecahan masalah ini,” tambahnya. (*/Dry)