Indonesiainside.id, California – Sebuah tim internasional merilis hasil pengukuran seismik secara langsung pertama pada lapisan terluar Mars. Metode ini menawarkan bagi para ilmuwan untuk memahami struktur bawah permukaan planet merah tersebut dan terus mendeteksi potensi tanda-tanda kehidupan.
Penelitian yang dipublikasikan pada Senin (24/2) dalam jurnal Nature Geoscience menunjukkan bahwa Mars memiliki aktivitas seismik tingkat menengah, yang berada di antara Bumi dan Bulan.
Penelitian tersebut merupakan hasil awal dari misi InSight NASA yang mendaratkan sebuah wahana penjelajah di Mars pada November 2018 lalu.
“Data ini membantu kami memahami bagaimana planet tersebut bekerja, tingkat aktivitas kegempaannya, seberapa aktif dan di mana planet tersebut aktif,” ujar Nicholas Schmerr, salah satu penulis penelitian itu sekaligus asisten ahli dan lektor geologi di Universitas Maryland.
Data seismik yang diperoleh selama 235 hari di Mars itu menunjukkan 174 fenomena seismik atau gempa Mars (marsquake). Dari fenomena-fenomena tersebut, 150 di antaranya merupakan peristiwa dengan frekuensi tinggi yang menghasilkan getaran tanah mirip dengan yang tercatat di Bulan. Gelombang seismik itu memantul saat melewati lapisan kerak atau permukaan Mars yang heterogen dan retak.
Sementara itu, 24 gempa lainnya didominasi oleh peristiwa berfrekuensi rendah. Tiga gempa yang menunjukkan dua pola gelombang berbeda mirip dengan gempa di Bumi yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik, papar penelitian itu.
“Berdasarkan pada bagaimana gelombang-gelombang berbeda itu merambat melalui permukaan Mars, kami dapat mengidentifikasi lapisan-lapisan geologis di dalam planet itu, serta menentukan jarak dan lokasi sumber gempa,” tutur Vedran Lekic, salah satu penulis penelitian tersebut yang juga seorang lektor kepala geologi di Universitas Maryland.
Kandungan kimia di sekitar ventilasi termal di punggungan laut dalam di Bumi menyediakan energi untuk kehidupan awal. Oleh karena itu, jika ada magma cair di Mars dan jika para ilmuwan mengidentifikasi area yang paling aktif secara geologis di Mars, hal tersebut mungkin dapat memberikan petunjuk untuk misi masa depan dalam pencarian tanda-tanda kehidupan, imbuh Schmerr.
InSight, misi pertama penjelajahan bagian dalam Mars, mendarat di Elysium Planitia di Mars pada 26 November 2018. Misi tersebut akan menyelidiki proses yang membentuk planet berbatu itu di tata surya bagian dalam lebih dari 4 miliar tahun silam. (EP)