Indonesiainside.id, Jakarta – Facebook mengumumkan bahwa mereka telah menghapus konten aksi anti-karantina, yang berlangsung di Nebraska, New Jersey dan California, Senin (20/4). Konten terkait aksi semacam itu akan digolongkan sebagai informasi yang salah dan berbahaya, dan akan dihapus oleh operator.
“Saya pikir banyak hal salah yang orang katakan tentang darurat kesehatan seperti ini dapat digolongkan sebagai informasi yang salah,” kata CEO Facebook Mark Zuckerberg, kepada ABC News, yang dilansir oleh laman rt.com.
Facebook mengatakan akan menyelaraskan konten yang ada dengan arahan dari pemerintah. Makanya mereka juga menghapus konten aksi yang menentang pembatasan jarak sosial.
“Untuk alasan yang sama ini, acara yang menentang pedoman pemerintah tentang jarak sosial tidak diizinkan di Facebook,” kata juru bicara Facebook, Andy Stone.
Facebook telah mengambil sikap terkait apa yang diklaimnya sebagai informasi yang salah tentang virus corona. Pekan lalu, platform raksasa itu mengumumkan bahwa mereka akan memeriksa semua konten tentang virus corona, dan melakukan pembaruan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Zuckerberg juga mengungkapkan bahwa Facebook telah mengumpulkan sejumlah besar data pada pengguna yang melaporkan sendiri gejala virus corona, dan akan meneruskan data ini kepada pemerintah untuk melacak penyebaran virus yang mematikan itu.
Sementara itu, mayoritas warga Amerika setuju dengan pembatasan atau karantina wilayah. Menurut survei Pew Research Center, 66% responden mengatakan mereka lebih khawatir bahwa pembatasan akan dicabut terlalu cepat, sebelum krisis benar-benar telah berlalu.
Aksi protes pecah di wilayah yang gubernurnya tetap berkomitmen untuk kerantina wilayah. Warga di setidaknya 10 negara bagian, termasuk Texas, Washington, Michigan dan New Hampshire, turun ke jalan pada akhir pekan untuk memprotes perintah tinggal di rumah.
Pada hari Ahad (19/4), sekitar 2.500 orang berdemonstrasi di ibu kota negara bagian Olympia, Washington untuk memprotes perintah tinggal di rumah oleh gubernur, dan ratusan orang berkumpul di ibukota negara bagian Colorado.
Kemudian aksi Protes berlanjut Senin (20/4). Kerumunan demonstran turun ke Gedung Kongres di Harrisburg, mengibarkan bendera Amerika dan Gadsden, bersama dengan spanduk kampanye Trump.
Dengan pengunjuk rasa yang berlawanan dengan para gubernur dan pendukung karantina, Presiden AS Donald Trump malah mengambil sikap yang berlawanan dengan Zuckerberg.
Beberapa hari setelah melepaskan serangkaian tweet yang mendukung demonstran di Virginia, Michigan dan Minnesota, presiden menyatakan bahwa beberapa gubernur telah bertindak terlalu jauh. (CK)