Indonesiainside.id, Jakarta – Jika Anda pernah bertanya-tanya pesan apa yang coba disampaikan oleh orang Mesir Kuno dengan deretan hieroglif mereka, sebuah terobosan baru dari Google mungkin bisa membantu Anda.
Dalam perayaan ulang tahun penemuan Batu Rosetta, Google Arts and Culture merilis Fabricius, alat baru bertenaga AI, yang memungkinkan Anda untuk memecahkan kode serta menerjemahkan simbol dan karakter kuno ke dalam bahasa Arab dan Inggris.
Dilansir Arab News, tujuan peluncuran alat baru itu adalah untuk meningkatkan kesadaran dan melestarikan sejarah dan tradisi peradaban Mesir Kuno.
“Kami sangat senang meluncurkan alat baru ini yang dapat membuat Anda lebih mudah untuk mengakses dan belajar tentang budaya Mesir Kuno yang kaya,” kata Chance Coughenour, Kepala Pelestarian di Google Arts and Culture.
“Selama lebih dari satu dekade, Google mendokumentasikan landmark budaya dan sejarah di seluruh kawasan, dari Mesir, UEA, Lebanon, Palestina, Tunisia, dan lainnya, sambil membuatnya tersedia di Maps, Street View, serta Google Arts and Culture. Bersama dengan mitra kami, kami tetap berkomitmen untuk mempromosikan kekayaan sejarah dan warisan wilayah ini, dan membuatnya dapat diakses oleh semua orang.” Chance menambahkan.
Perangkat lunak yang dapat diakses secara gratis melalui aplikasi Google Arts and Culture ini, memiliki tiga fitur berbeda, “Study”, “Play”, dan “Work”.
“Study” menawarkan alat pembelajaran bahasa seperti kartu flash dan menggambar, “Play” memungkinkan pengguna menerjemahkan pesan apa pun dalam bahasa Inggris atau Arab ke hieroglif, dan “Work” memungkinkan pengguna untuk mengunggah foto hieroglif kehidupan nyata dari dinding kuil atau artefak. (Msh)