Indonesiainside.id, Singapura— Pusat Krisis Maritim Singapura (SMCC) akan menggunakan kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengumpulkan informasi terbaru secara otomatis dari sumber pemerintah lokal dan asing serta sumber komersial, lapor The Straits Times. Sistem pemrosesan data AI baru sekarang dapat mengidentifikasi kapal-kapal yang mengancam di sepanjang pantai Singapura secara real time sehingga meningkatkan keamanan nasional.
Ini akan menggunakan apa pun yang tersedia termasuk catatan kriminal awak dan rute yang diambil oleh kapal untuk menentukan tingkat ancaman. Informasi dan profil kapal kemudian segera dibagikan dengan badan keamanan maritim lainnya, yang memungkinkan mereka untuk menentukan tanggapan yang terkoordinasi.
Tindakan tersebut termasuk secara paksa menaiki kapal, mengalihkan dan mengatur lalu lintas maritim, memadamkan api di atas kapal atau melarang awak yang mencurigakan untuk turun. Instansi yang menggunakan sistem AI antara lain Republic of Singapore Navy (RSN), Singapore Maritime and Port Authority (MPA), Immigration and Checkpoints Authority (ICA), kepolisian dan Singapore Civil Defence Force (SCDF).
Kepala pejabat maritim negara, Kolonel Desmond Low, mengatakan AI mengurangi waktu yang dibutuhkan dari beberapa jam menjadi beberapa menit. “Sistem baru ini akan mampu menarik kesimpulan 10 kali lebih cepat dari sistem sebelumnya,” katanya.
“AI yang membuat pertimbangan ini telah dikembangkan sejak 2016 dan sekarang dalam tahap akhir integrasi dan pengujian,” tambah dia. (NE)