Indonesiainside.id, Washington—Badan Antariksa dan Penerbangan Nasional (NASA) telah memberikan ratusan juta dolar kepada tiga perusahaan untuk mengembangkan stasiun ruang angkasa komersial untuk menggantikan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang operasinya akan segera dihentikan, kutip AFP.
Blue Origin milik taipan Jeff Bezos, perusahaan kedirgantaraan Nanoracks dan kontraktor pertahanan Northrop Grumman masing-masing dianugerahi kontrak senilai US$130 juta, US$160 juta dan US$125,6 juta. Perusahaan keempat, Axiom Space, sebelumnya dianugerahi kontrak senilai US$140 juta.
Badan antariksa AS saat ini beralih ke sektor swasta untuk mengembangkan teknologi sektor dalam upaya mengurangi biaya dan menyelesaikan misi luar biasa, termasuk membangun penempatan di bulan dan mengirim kru ke Mars.
“Kami bekerja dengan beberapa perusahaan AS untuk mengembangkan stasiun luar angkasa baru yang dapat dikunjungi, dihuni, dan melakukan berbagai tugas, sehingga memungkinkan NASA untuk melanjutkan misi luar angkasa untuk manfaat kemanusiaan dan komersial,” kata Kepala NASA Bill Nelson.
Blue Origin bekerja sama dengan Sierra Space untuk mengembangkan Orbital Reef yang dapat menampung hingga 10 kru pada paruh kedua dekade ini. Stasiun luar angkasa digambarkan sebagai ‘taman bisnis’ yang mendukung gayaberat mikro, sedangkan stasiun luar angkasa Nanoracks yang dikembangkan oleh Voyager Space dan Lockheed Martin dikenal sebagai ‘Starlab’.
Stasiun luar angkasa diharapkan diluncurkan pada 2027 dan kemungkinan memiliki fasilitas laboratorium biologi, laboratorium tanaman, laboratorium fisik, dan penelitian. (NE)