Indonesiainside.id, Jakarta – Badan Riset Inovasi dan Nasional (BRIN) bersama PT Dirgantara Indonesia bersinergi mengembangkan pesawat terbang tanpa awak (drone) medium altitude long endurance (MALE). Selain itu juga pesawat terbang N219 beserta variannya.
Kolaborasi itu diwujudkan melalui nota kesepahaman yang ditanda tangani pada Kamis (27/1), oleh Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi bersama dengan PT Dirgantara Indonesia.
“Beberapa yang dikerjasamakan merupakan proyek kegiatan nasional selanjutnya akan ditindak lanjut dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS), di antaranya pengembangan Male yang menunggu untuk dapat siap diterbangkan lagi, serta dua program tersebut,” kata Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan, PT Dirgantara Indonesia, Gita Amperiawan.
Sinergi ini diharapkan membuat industri penerbangan mampu mengembangkan research and develovement (RND) pada sektor dirgantara.
“Ke depan tidak boleh ada program development tanpa PT Dirgantara Indonesia, BRIN memiliki kapasitas untuk mendukung dalam kegiatan research and development,” kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, LT Handoko, Ahad (30/1).
Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini keduanya berkomitmen untuk bersinergi pada sumber daya dan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam pengembangan UAV Male dan pengembangan pesawat N219 berserta variannya. “Secara legal BRIN dan PT DI telah melakukan co development produk strategis penerbangan bagi PT DI,” jelas Handoko.(Nto/Infopublik.id)