Indonesiainside.id, California – Para astronom menemukan bintang terjauh, raksasa super-panas dan super-terang yang diduga terbentuk hampir 13 miliar tahun yang lalu pada awal kosmos.
Bintang biru bercahaya terang ini diduga sudah lama musnah karena bentuknya yang begitu besar sehingga hampir pasti meledak menjadi beberapa juta tahun lalu setelah muncul. Kematiannya yang cepat membuatnya mengeluarkan cahaya demikian kuat sehingga tim internasional melihatnya dengan pengamatan oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble.
Menurut ilmuwan, dibutuhkan ribuan tahun untuk cahaya yang dipancarkan dari bintang-bintang jauh untuk mencapai kita.
“Kami melihat bintang seperti itu sekitar 12,8 miliar tahun yang lalu, yang berarti sekitar 900 juta tahun setelah Big Bang,” kata astronom Brian Welch, seorang mahasiswa doktoral di Universitas Johns Hopkins dan penulis utama studi di jurnal Nature.
“Kami benar-benar hanya beruntung saja mengamatinya,” ungkapnya.
Ilmuwan memberi nama bintang itu Earendel, nama Inggris Kuno yang berarti bintang pagi atau cahaya terbit, “nama yang cocok untuk sebuah bintang yang telah kita amati pada waktu yang sering disebut sebagai ‘Fajar Kosmik.’ ”
Pemegang rekor sebelumnya, Icarus, juga bintang super raksasa biru yang ditemukan oleh Hubble, terbentuk 9,4 miliar tahun yang lalu. Lebih dari 4 miliar tahun setelah Big Bang.
Dalam kedua temuan tersebut, para astronom menggunakan teknik yang dikenal sebagai lensa gravitasi untuk memperbesar cahaya bintang yang sangat kecil. Gravitasi dari gugusan galaksi yang lebih dekat dengan kita -di latar depan- berfungsi sebagai lensa untuk memperbesar objek yang lebih kecil di latar belakangnya. Jika bukan karena itu, Icarus dan Earendel tidak akan terlihat mengingat jarak mereka yang sangat jauh.(Nto)