Indonesiainside.id, Jakarta – Teleskop landas angkasa terbaru James Webb merilis foto berwarna pertama setelah diluncurkan beberapa waktu lalu. Gambar ini merupakan hasil pertama Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) yang pembuatannya menelan dana senilai USD10 miliar atau sekitar Rp150 triliun.
Gambar tersebut disebut sebagai foto inframerah terdalam dan paling tajam dari alam semesta, dan mencakup cahaya dari galaksi yang telah melakukan perjalanan selama miliaran tahun untuk mencapai Bumi.
Presiden AS, Joe Biden, telah melihat gambar itu di Gedung Putih.
Kumpulan foto lainnya yang ditangkap oleh Teleskop James Webb akan dirilis Badan Antariksa AS (NASA) dalam presentasi global.
“Gambar-gambar ini akan mengingatkan dunia bahwa Amerika bisa melakukan hal besar, dan mengingatkan rakyat Amerika – terutama anak-anak – bahwa tidak ada yang di luar kemampuan kita,” ujar Presiden Biden.
“Kita bisa melihat kemungkinan yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya. Kita bisa pergi ke tempat yang belum dikunjungi siapa pun sebelumnya.”
Teleskop ini diluncurkan pada 25 Desember tahun lalu dan disebut sebagai penerus Teleskop Luar Angkasa Hubble yang terkenal.
Teleskop ini akan mengamati alam semesta, kendati memiliki dua tujuan. Pertama, memotret bintang pertama yang bersinar di alam semesta lebih dari 13,5 miliar tahun yang lalu. Kedua, menyelidiki planet-planet yang jauh untuk melihat apakah mereka layak dihuni, lansir laman BBC Indonesia.
Adapun foto yang ditunjukkan di hadapan Presiden Biden menunjukkan kemampuan Teleskop James Webb untuk mengejar tujuan pertama.
Adalah gambar sekelompok galaksi di konstelasi Volans di belahan bumi selatan yang dikenal dengan nama SMACS 0723.
Gugus bintang itu sebenarnya tidak terlalu jauh – “hanya” sekitar 4,6 miliar tahun cahaya. Tapi massa besar dari gugus bintang ini telah membengkokkan dan memperbesar cahaya objek yang jauh, bahkan lebih jauh.
Itu adalah efek gravitasi; setara dengan lensa zoom dari teleskop astronomi.
Teleskop James Webb, dengan cermin emas selebar 6,5 meter dan instrumen inframerah yang super sensitif, telah berhasil mendeteksi bentuk terdistorsi (busur merah) dari galaksi yang terbentuk 600 juta tahun setelah Big Bang (usia alam semesta 13,8 miliar tahun).
Dan lebih dari itu, para ilmuwan bisa mengetahui dari kualitas data yang dihasilkan James Webb bahwa teleskop ini dapat menggambarkan ruang di luar objek terjauh dalam gambar tersebut.
Akibatnya, mungkin ini adalah bidang pandang kosmik terdalam yang pernah diperoleh.
“Cahaya bergerak dengan kecepatan 186.000 mil per detik. Dan cahaya yang Anda lihat di salah satu bintik kecil itu telah berjalan selama lebih dari 13 miliar tahun,” kata administrator NASA, Bill Nelson.
“Dan untuk diketahui, kita akan mundur lebih jauh, karena ini hanya gambar pertama. Mereka akan kembali sekitar 13,6 miliar tahun. Dan karena kita tahu alam semesta berusia 13,8 miliar tahun, Anda akan kembali ke titik awal.”
Teleskop Hubble biasa menatap alam semesta selama berminggu-minggu untuk menghasilkan gambar seperti ini. Teleskop James Webb mengidentifikasi objek super terdalam itu dengan total waktu 12,5 jam.
NASA dan mitra internasionalnya, Badan Antariksa Eropa dan Kanada, akan merilis gambar penuh warna lainnya dari Teleskop James Webb pada Selasa.
Salah satu topik yang akan dibahas bakal menyentuh tujuan menyeluruh lainnya: studi tentang planet-planet di luar Tata Surya kita.(Nto)