Indonesiainside.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri (BPSDM Kemendagri) menyelenggarakan kegiatan literasi digital bagi aparatur sipil negara (ASN) di Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dunia digital di kalangan ASN yang dihelat di Hotel Platinum Tunjungan, Kota Surabaya mulai Selasa-Jumat, 19 – 22 Juli 2022 lalu.
“Pemahaman literasi digital di lingkungan ASN diperlukan untuk meningkatkan produktivitas bekerja,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Emil Elistianto Dardak, dalam siaran tertulisnya, Senin (1/8).
Kegiatan yang dilaksanakan secara hibrid tersebut diikuti ribuan ASN dari berbagai pemerintah kabupaten (pemkab) dan pemerintah kota (pemkot) se-Jatim. Ada empat materi yang diberikan kepada peserta, meliputi kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Kita harus bisa menggunakan aplikasi pemerintahan untuk bekerja secara paperless, menemukan balance untuk bisa fleksibel dalam bekerja,” kata Emil.
Dia menilai, ASN penting memiliki bekal literasi digital yang baik dalam pemanfaatan aplikasi yang biasa digunakan setiap harinya untuk mempermudah pekerjaan.
“Literasi digital ini bukan masalah habit, tapi bagaimana kita mengelola pekerjaan menggunakan aplikasi-aplikasi digital,” kata mantan bupati Trenggalek tersebut.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto menjelaskan, kegiatan yang dilakukan dengan berkolaborasi antara BPSDM Kemendagri dan Direktorat Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo demi meningkatkan kompetensi ASN di bidang digital.
“Ini sangat penting diadakan untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan ASN di Jatim dalam menghadapi perkembangan digital yang pesat,” kata Bonifasius Wahyu Pudjianto.
Bonifasius berharap, kegiatan ini dapat memberikan pencerahan tentang pentingnya mengikuti perkembangan digital, pemahaman aplikasi pemerintahan, dan lain-lain.
“Kami juga menyampaikan hal teknis terkait keamanan digital dan kecakapan digital,” ujarnya.
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis Kemendagri, Dian Andi Permana menyinggung bagaimana datangnya pandemi Covid-19 mengubah cara kerja ASN dalam melayani masyarakat.
“Saat ini kita belum lepas dari Covid-19, itu menjadi tantangan bagi kita. Kita tidak bisa bertatap muka, namun bagaimana kita bisa tetap melayani masyarakat. Untuk itu kita perlu paham aplikasi dan teknologi,” kata Dian.(Nto)