Indonesiainside.id, Lembata – Masyarakat diminta bijak dalam memanfaatkan kemajuan dunia digital dewasa ini. Salah satunya dengan membekali diri dengan kecakapan digital sehingga tidak terseret dengan narasi negatif yang muncul di media sosial.
“Masyarakat harus lebih cakap dalam literasi digital dan mampu menyesuaikan diri di era digital ini,” kata Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lembata, Petrus Demong, dalam keterangannya, Rabu (28/9).
Petrus juga berharap masyarakat dapat beradaptasi terhadap perkembangan teknologi digital. Bukan hanya dari sisi penggunaannya saja, tetapi juga bagaimana beretika serta aman dalam berdigital.
“Perkembangan digital yang pesat sehingga menuntut kita harus menyesuaikan diri dengan baik. Selain bagi diri sendiri, juga keluarga, lingkungan dan masyarakat dalam skala yang lebih luas,” katanya dalam Workshop Literasi Digital bertema “Produktif di Media Sosial dengan Aman, Beretika, dan Berbudaya” di Olympic Ballroom & Resto, Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diselenggarakan Kemenkominfo dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi (GNLD), beberapa waktu lalu.
Pegiat literasi digital dan juga konten kreator, Soni Mongan dalam paparannya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan internet dengan sebaik-baiknya. Ia juga berharap masyarakat dapat mendayagunakan internet untuk menyajikan keindahan Lembata.
“Internet adalah anugerah bagi manusia, tetapi harus dikontrol atau dikuasai oleh penggunanya. Bersuaralah dengan kreatif tanpa harus melakukan ujaran kebencian,” kata Soni.
Sementara itu, Elmo San Siro selaku Key Opinion Leader lokal memutarkan sebuah film pendek, yang memperlihatkan bahwa apa yang diposting di media sosial tidak selalu benar, semua bisa disetting, ada baiknya media sosial digunakan sebaik-baik nya agar bisa bermanfaat.
Alfred Ike Wurin selaku tokoh masyarakat Kabupaten Lembata, mengajak masyarakat untuk berhati-hati dan menjaga data pribadi di media sosial. Tidak boleh sembarangan mengunggah data pribadi karena bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dan dapat merugikan pengguna.
“Tidak semua aktivitas pribadi maupun sosial harus kita publish di media sosial,” kata Alfred.
Lebih dari 180 peserta dari perwakilan masyarakat Kabupaten Lembata mengikuti Kegiatan Workshop Literasi Digital yang merupakan salah satu rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Kominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. (Nto)