Indonesiainside.id, Manado – Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) terus melakukan literasi kepada masyarakat tentang teknologi digital. Hal ini dalam rangka mendukung tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang memperoleh literasi di bidang digital pada tahun
2024.
Kali ini Kemenkominfo berkolaborasi dengan Universitas Negeri Manado (Unima) menyelenggarakan Pembekalan Literasi Digital bagi Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada Senin, 19 September 2022. Kegiatan dilaksanakan di Auditorium Universitas Negeri Manado dan diikuti oleh 963 mahasiswa KKN.
Materi yang diberikan meliputi empat pilar utama literasi digital,
yaitu kecakapan digital (digital skill), etika digital (digital ethics), budaya digital (digital culture), dan keamanan digital (digital safety).
“Saya harapkan semua program yang
dilaksanakan di KKN nanti dapat diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Jagalah nama baik diri sendiri, jagalah nama baik universitas,” kata Ketua LPPM Unima, Rymond J. Rumampuk, dalam keterangannya, Jumat (7/10).
Dia juga menyampaikan apresiasi terhadap Kemenkominfo yang telah
menyelenggarakan program Literasi Digital bagi peserta KKN Universitas Negeri Manado.
Kolaborasi yang dilakukan Kemenkominfo
bersama Universitas Negeri Manado berupa kegiatan pembekalan materi literasi digital kepada para mahasiswa KKN yang akan disebar ke 50 lokasi KKN di Sulawesi Utara.
Sedangkan Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri Santoso menyampaikan tiga pilar Indonesia Digital yaitu Pemerintah Digital, Masyarakat Digital, dan Ekonomi Digital kepada para peserta kegiatan.
“Di sela-sela KKN-nya, mungkin ada 2-3 hari di mana adik-adik bisa menyampaikan materi literasi digital kepada masyarakat di lokasi tujuan,” tambahnya.
Indriyatno Banyumurti dari ICT Watch juga membekali mahasiswa terkait
tantangan yang harus dihadapi di era teknologi digital. Salah satu tantangan yang ada adalah kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pelaku utama pengguna teknologi yang tidak kalah penting.
Kemampuan SDM yang baik akan memiliki implikasi yang baik bagi lingkungan sekitarnya. Indriyatno berharap bahwa peserta KKN dapat menjadi SDM yang menyampaikan materi literasi digital ke masyarakat.
“Jika 1 mahasiswa menyebarkan ke 10 orang saja itu akan ada 9.630 orang mendapatkan literasi digital. Tujuan akhirnya supaya internet dapat dimanfaatkan dengan edukatif dan produktif,” katanya.
Donny Budi Utoyo selaku pegiat literasi digital (ICT Watch) mengulas bahaya hoaks dan keamanan digital. Donny juga mengingatkan pentingnya menyaring informasi yang didapatkan melalui sosial media, terlebih lagi jika akan menyebarkannya.
“Jika teman-teman menerima informasi yang belum jelas, jangan langsung disebar,” katanya.
Sementara itu, Aidil Wicaksono, seorang Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma sekaligus anggota Pandu Digital Batch Biru. Aidil menyampaikan
pentingnya literasi digital dari sisi emotional intelligence.
“Hal yang harus dikuasai oleh peserta KKN bukan hanya kemampuan teknis, namun juga ketepatan pendekatan kepada
masyarakat,” katanya.
Kegiatan Pembekalan Literasi Digital bagi KKN bersama Universitas Negeri Manado merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di sektor pendidikan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo.
Program ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang teknologi digital kepada masyarakat Indonesia melalui tiga sektor, yaitu sektor pendidikan, sektor masyarakat umum/komunitas, dan sektor pemerintahan.(Nto)