Indonesiainside.id, Labuan Bajo – Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi mengapresiasi kegiatan Literasi Digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi untuk mendidik masyarakat agar memanfaatkan internet dan media sosial secara positif.
“45 persen warga Manggarai Barat telah memiliki melek digital. Kita berharap mampu memanfaatkan hal ini agar memberikan hal positif untuk edukasi maupun usaha di Manggarai Barat,” katanya, Selasa (1/11)
Bupati juga mengajak para tamu undangan Workshop Literasi Digital secara luring di D’aj Hall, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT pada tanggal 21-22 Oktober 2022 dengan mengangkat topik “Produktif di Media Sosial dengan Aman, Beretika, dan Berbudaya” dan “Pembuatan Konten yang Aman, Beretika, Berbudaya pada Media Sosial” agar bersama-sama untuk mampu menjadi duta literasi digital dalam rangka mencegah penyalahgunaan teknologi.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate dalam sambutannya secara daring menyampaikan bahwa selain membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Indonesia. Kominfo juga secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.
“Kominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level, yaitu Digital Leadership Academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang per tahun bekerjasama dengan 8 universitas ternama di dunia. Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital. Dan yang terakhir Workshop Literasi Digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia,” tutur Johnny.
Menkominfo juga mengatakan bahwa Survey Indeks Literasi Digital di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memperoleh nilai sebesar 3,60 yaitu sedikit di atas rata-rata indeks literasi digital nasional. Walaupun demikian, hal tersebut belum cukup. Dengan semakin tinggi penetrasi internet di Indonesia, maka risiko yang muncul di ruang digital juga makin tinggi.
“Saya harap berbagai program kelas ini akan diikuti dengan baik di oleh masyarakat NTT. Mari kita wujudkan masyarakat digital yang berdaya saing, inovatif, dan produktif dalam ruang-ruang digital,” pungkas Johnny.
Hari pertama pada Workshop Literasi Digital, Siprianus Bhuka selaku pegiat literasi dan wisata di Labuan Bajo memberikan materi pertama mengenai dua dari empat pilar literasi digital yaitu digital ethics dan digital safety. Siprianus menyoroti bahwa etika adalah hal yang paling penting dalam bermedia sosial. Media sosial memberikan penggunanya ruang bebas dalam berekspresi sehingga setiap pengguna harus memiliki batas etika dalam bermedia sosial.
Dia juga menyampaikan pentingnya digital safety dalam transaksi digital dengan menyoroti alat pembayaran uang secara digital seperti Go Pay, Dana, OVO, dan semua platform yang memungkinkan pengguna dapat bertransaksi secara online.
“Ganti password tiap 6 bulan sekali, dan jangan beritahu siapapun dan jangan sembarangan mengakses situs-situs atau link yang menawarkan hadiah yang menggiurkan,” katanya.
Tokoh pemuda Manggarai Barat, Aloysius Suhartin Karya dalam paparannya menyampaikan tentang potensi media sosial sebagai membangun ekonomi digital terhadap industri wisata di Labuan Bajo. Aloysius bercerita tentang bagaimana platform media sosial seperti Instagram dan Facebook yang Ia gunakan sebagai cara marketing menjadi perantara bagi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri untuk datang ke Labuan Bajo.
“Pada intinya, media sosial harus kita manfaatkan potensinya, tidak hanya sebagai media untuk berkomunikasi, berinteraksi, posting foto dan lain sebagainya. Tapi juga harus dijadikan wadah untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kehidupan kita” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut dihadiri lebih dari 250 peserta yang terdiri dari masyarakat dan komunitas yang ada di wilayah Labuan Bajo diantaranya komunitas Fotografi Labuan Bajo, komunitas Musik Tradisional Labuan Bajo, komunitas Orang Muda, komunitas Bajo Peduli Sesama, komunitas Bhineka Muda, komunitas Komodo Vaporizer, dan komunitas Muslimah Labuan Bajo. (Nto)