PONTIANAK – Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Pemerintah Kota Pontianak, dan Politeknik Negeri Pontianak berkolaborasi dalam penyelenggaraan Festival TIK 2022 dengan tema “Transformasi Digital Untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Dan Pariwisata”. Festival TIK yang ke-11 ini digelar di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
“Relawan TIK (RTIK) Indonesia awalnya adalah program yang diinisiasi oleh Kemenkominfo pada tahun 2011 untuk menjadi pendamping masyarakat,” kata Ketua Umum Relawan TIK Indonesia, Fajar Eri Dianto dalam keterangannya, Kamis (8/12)
Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Pontianak,dan diikuti 2.600 orang peserta. Terdiri dari pelajar SMK, mahasiswa, dan masyarakat dari wilayah Pontianak dan sekitarnya, serta ratusan Relawan TIK yang hadir dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Ninget Teknologi Nune’ Jratn Relawan TIK” adalah sebuah tagline yang disematkan pada acara Festival TIK menggunakan bahasa Dayak Ketemanggungan Tae yang memiliki makna Melek Teknologi Melalui Relawan TIK. Hal ini dilakukan sebagai upaya penerapan dan sosialisasi teknologi informasi dan komunikasi agar dapat menyatukan dan memadukan pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan di Indonesia.
“Kami menjaminkan bahwa teknologi itu adalah wajib, dan melalui literasi digital bersama jejaring-jejaring RTIK untuk masuk (melakukan literasi digital) ke masyarakat dari kota sampai desa,” tegasnya.
Fajar menambahkan, Relawan TIK Indonesia mendukung pelaksanaan program Pandu Digital Indonesia. Ini merupakan tahun ketiga menyuarakan bahwa Relawan TIK adalah Pandu Digital Indonesia.
Pemerintah melalui Kemenkominfo juga meresmikan bahwa Pandu Digital adalah Relawan TIK, dengan mematrikulasi salah satu syarat menjadi Relawan TIK adalah dengan lolos menjadi Pandu Digital Badge Merah.
Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Relawan TIK yang telah menjadikan Kota Pontianak sebagai tuan rumah Festival TIK 2022.
“Dukungan terhadap teknologi informasi tertuang dalam misi Kota Pontianak nomor tiga, yaitu meningkatkan kualitas pelayanan yang didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi serta aparatur yang berintegritas dan cerdas,” kata Edi.
Turut hadir memberikan sambutan dalam pelaksanaan Festival TIK 2022, Sultan Pontianak ke-IX, Sultan Syarif Machmud Melvin Alkadrie dan Direktur Politeknik Negeri Pontianak, Dr. H. Muhammad Toasin Asha.
Di kesempatan yang sama, Tujuh Relawan TIK Indonesia yang merupakan Pandu Digital Badge Merah dikukuhkan menjadi Pandu Digital Badge Biru, yang secara simbolis dilakukan dengan penyematan badge biru oleh Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemenkominfo, Bambang Tri Santoso kepada Aries Saefullah (Jawa Barat), Mey Santi (Jawa Timur), Alldo F. Mooy (Papua), Roy Pranoto (Lampung), Ary Sandy (Riau) dan Enny Teidha Rahmina (Kalimantan Selatan).
Tak hanya itu, dua tokoh Literasi Digital dari ICT Watch, Donny BU dan Indriyatno Banyumurti juga dinobatkan sebagai Pandu Digital Badge Hitam. Festival TIK menjadi momen bertambahnya Pandu Digital Badge Hitam di Indonesia menjadi empat.
Festival TIK 2022 juga menghadirkan sejumlah apresiasi dari Kementerian Kominfo atas peran serta dukungannya terhadap program Literasi Digital untuk Indonesia Makin Cakap Digital tahun 2022.
Apresiasi ini diserahkan langsung oleh Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemenkominfo, Bambang Tri Santoso kepada Pemerintah Daerah Kota Pontianak, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Barat, Relawan TIK Indonesia, Jawara Internet Sehat (ICT Watch), Politeknik Negeri Pontianak, Relawan TIK Kalimantan Barat, Pemerintah Daerah Kota Cirebon, Relawan TIK Provinsi Jawa Barat, Relawan TIK Provinsi Jawa Timur, Edukasi4ID dan Relawan TIK Ngawi.
Kegiatan Festival TIK 2022 dilanjutkan dengan tiga sesi Seminar Nasional yang mengangkat tema seputar literasi digital diantaranya Transformasi Digital UMKM dan Masa Depan Ekonomi Kerakyatan, Transformasi Digital Pariwisata, dan Bersama Lawan Hoax yang Berserak diisi oleh narasumber-narasumber yang kompeten di bidangnya.
Menurut data Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif di tahun 2021, terdapat 409.000 tenaga kerja sektor pariwisata kehilangan pekerjaan dan terdapat penurunan Rp20.7 miliar pendapatan negara. Tidak hanya itu, bahkan di tahun 2020 hanya 25% dari jumlah wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia di 2019.
Bambang Tri Santoso, mengatakan Pemerintah memiliki peran besar dalam menjembatani gap yang ada. Salah satu yang tengah dilakukan adalah melaksanakan program strategis untuk pemulihan sektor pariwisata di tanah air.
Untuk diketahui, Kegiatan Festival TIK 2022 merupakan bentuk kolaborasi pelaksanaan Literasi Digital Sektor Pendidikan yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.(Nto)