YOGYAKARTA – Sebagai penggerak perekonomian bangsa di era transformasi digital ini, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu fokus dari percepatan transformasi digital. Oleh karena itu, UMKM perlu memiliki kesadaran mengenai pergeseran perekonomian digital.
“Dibutuhkan kreatifitas pelaku UMKM dalam membuat konten positif untuk mendorong perkembangan UMKM yang makin cakap digital,” kata Fajar Eri Dianto dari Relawan TIK (RTIK) sebagai Dewan Pengarah Siberkreasi, dalam Siberkreasi Netizen Fair (SNF) yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di Hotel Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, Sabtu, 10 Desember 2022.
Selain itu, pelaku UMKM perlu memiliki keterampilan yang baik dalam mengelola media sosial sebagai media promosi yang dapat membantu dalam perkembangan digitalisasi UMKM.
Apalagi, berdasarkan hasil riset dari Bain & Company, ekonomi digital Indonesia menyentuh USD 70 miliar pada tahun 2022 dan sebanyak 76% kontribusi yang disumbangkan dari sektor e-commerce yang mencakup seluruh pelaku UMKM. Oleh karena itu, ekonomi digital memiliki potensi yang besar sehingga diprediksi dapat melonjak mencapai USD146 miliar pada tahun 2025.
“E-commerce sendiri menjadi salah satu sektor yang paling berperan aktif dalam meningkatkan perkembangan ekonomi digital,” katanya.
Fajar Eri Dianto juga menjelaskan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan pelaku UMKM dalam menggunakan teknologi digital yang baik di era transformasi digital.
“Tahapan yang pertama yaitu kegiatan mengenal, memahami, menguasai, dan menggunakan platform digital, disebut tahapan onboarding. Tahapan kedua adalah aktivasi, menggunakan segala platform digital sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” katanya.
Tahap ketiga, scale up, buat rencana untuk mempersiapkan langkah-langkah berikutnya dalam menggunakan platform digital.
“Kemudian tahap terakhir, go international, dimana pelaku UMKM dapat melakukan tahapan UMKM go online dengan menjual produknya hingga ke ranah internasional,” jelas Fajar.
Pembahasan mengenai UMKM Makin Cakap Digital dijelaskan lebih lanjut dalam sesi Kelas Kreasi Konten berjudul “Membuat Konten Menarik untuk UMKM” yang disampaikan oleh Edho Zell. Ia menjelaskan mengenai bagaimana memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk mempromosikan produk UMKM dengan memahami teori customer journey.
“Customer journey adalah perjalanan seseorang yang belum kenal produk kita sampai akhirnya mereka melakukan transaksi pembelian,” katanya.
Dia mengatakan bahwa terdapat empat tahapan dalam customer journey yaitu memperkenalkan produk ke khalayak, membuat khalayak tertarik terhadap produk, membuat calon pembeli mempertimbangkan untuk membeli produk hingga melakukan transaksi pembelian.
Edho juga mendorong pelaku UMKM, untuk membuat akun TikTok sebagai media untuk membangun awareness atau tahap pengenalan terhadap produk yang ditawarkan. (Nto)