Indonesiainside.id, Jakarta — Seorang seleb TikTok dilaporkan telah diserang lebih dari 400 gerombolan pria saat membuat rekaman video untuk akun media sosialnya pekan lalu dituduh sengaja melakukannya untuk mendapatkan sejumlah pengikut. Seorang penjaga keamanan di Greater Iqbal Park di Lahore, Pakistan menghadap Minar-e-Pakistan mengatakan wanita itu “sengaja menunggu sampai sekelompok pria tiba dan tidak mencoba melarikan diri”.
Pengungkapan itu dilakukan oleh jurnalis GG Pakistan Asjad Khokhar dan diunggah di akun Twitter-nya pada hari Kamis. Pada hari Selasa, polisi Lahore membuka penyelidikan terhadap ratusan pria menyusul insiden yang dilaporkan terjadi pada Hari Kemerdekaan India, 15 Agustus lalu.
Portal berita Pakistan Frontier menyebut insiden di Minar-e-Pakistan sebagai tindakan yang direncanakan oleh korban Ayesha Akram dan tunangannya Rambo untuk meningkatkan ‘pengikut’ di akun media sosial TikTok wanita itu.
Rambo disebut-sebut terlibat dalam produksi acara TV Sar-e-Aam yang ditayangkan melalui ARY News. Dalam sebuah ciutan di akun Twitter-nya, The Pakistan Frontier mengklaim bahwa sekelompok pria yang terlihat berusaha melindungi Ayesha agar tidak diserang oleh pria itu adalah tunanganya sendiri.
Menurut sumber, Ayesha telah meminta polisi untuk tidak mengambil tindakan terkait insiden tersebut, lapor ARY News.
Ayesha juga dilaporkan telah memberikan alamat palsu kepada polisi saat membuat laporan. Sebuah laporan terpisah di The Pakistan Frontier mengatakan bahwa influencer media sosial itu telah menyesatkan polisi dengan memberikan alamat rumah beberapa pasangan tua.
Sebuah wawancara dari pasangan itu juga menjadi viral di media sosial, di mana mereka mengatakan bahwa tidak ada nama Ayesha Akram yang tinggal bersamanya. Mereka juga menyatakan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan wanita itu.
Pengungkapan media lokal mengundang berbagai reaksi dari netizen yang mengatakan semua orang Pakistan telah tertipu. Banyak warganet Pakistan berkomentar mengutuknya.
“Orang-orang ini dihadirkan sebagai orang tua di FIR. Saya meminta pemerintah untuk menempatkan gadis ini dan dua karakter utama di penjara bersama dengan 400 orang ini. Ada konspirasi mendalam untuk menodai citra Pakistan kita,” kata @chotichirya .
Seorang pengguna Twitter mengatakan bahwa, “Wanita seperti Ayesha melakukan lebih banyak kerusakan pada perjuangan WANITA NYATA daripada orang lain” sementara yang lain berkata, “Jadi itu adalah aksi publisitas untuk mendapatkan penayangan atau kampanye berbayar untuk mencemarkan nama baik Pakistan?”
Video rekayasa ini telah menjadi viral di Twitter dengan lebih dari 125.9k orang telah melihatnya. (NE)