Indonesiainside.id, Yerevan—Tiga perkelahian pecah di parlemen Armenia selama dua hari karena majelis itu terganggu oleh gelombang kekerasan di antara anggota parlemen. Pidato 25 Agustus oleh Vahe Hakobian dari kelompok oposisi Hayastan diinterupsi oleh ejekan ketika dia menuduh Perdana Menteri Nikol Pashinian sebagai pembohong populis, kutip rferl.
Anggota parlemen Vahagn Aleksanian dari partai Kontrak Sipil Pashinan melancarkan tendangan ke Hakobian, yang memicu serangkaian pemukulan di lantai ruangan. Sebelumnya pada 25 Agustus, pidato Hayk Sarksian, juga dari Kontrak Sipil, disela oleh pelemparan botol air setelah dia menyebut mantan menteri pertahanan sebagai “pengkhianat.”
Ketua DPR, Alen Simonian harus memanggil petugas keamanan ke ruangan dan beberapa anggota dipindahkan di tengah kerusuhan. Kekacauan yang terus berlanjut di parlemen terjadi hanya satu hari setelah pertengkaran di mana anggota parlemen oposisi Anna Mkrtchian dikeluarkan dari majelis.
Sementara itu, Pashinyan menghadapi kritik menyusul kesepakatan damai dengan Azerbaijan yang membuat Armenia menyerahkan wilayah yang dikuasainya selama beberapa dekade. Armenia telah terlibat dalam krisis politik sejak kekalahan perang enam minggu atas sengketa Nagorno-Karabakh, musim gugur lalu, yang merenggut sekitar 6.500 nyawa. (NE)