Indonesiainside.id, Mexiko City–Beberapa cahaya misterius tiba-tiba muncul di langit Mexico City dan Acapulco setelah gempa yang berpusat di dekat kota wisata Acapulco Selasa malam lalu. Cahaya yang muncul membuat sejumlah warga merasa ketakutan hingga mengira hari kiamat atau UFO dating di kota tersebut.
Pasalnya, cahaya itu muncul saat kota tersebut diguncang gempa kuat berkekuatan 7,1 SR yang berpusat sekitar lebih dari 10 kilometer dari kota wisata, Acapulco. Saat gempa terjadi, getaran juga terasa di kota itu meski terletak ratusan kilometer dari pusat gempa.
Dalam video dari Acapulco di media sosial, beberapa cahaya muncul di langit setelah gempa menyebabkan bangunan bergoyang di kota. Pengguna mengunggah banyak video yang menunjukkan fenomena aneh seolah dunia sudah berakhir.
Dalam gempa tersebut, seorang pria tewas setelah terkena tiang di dekat kota Coyuca de Benitez. Seorang fisikawan dari Rutgers University, Profesor Troy Shinbrot mengatakan fenomena cahaya setelah gempa telah tercatat dalam sejarah.
Para ilmuwan mengatakan fenomena tersebut dikenal sebagai ‘Earthquake Lights’ atau EQL. Meskipun jarang terjadi, itu adalah keadaan kilat yang muncul sebelum, selama atau setelah gempa bumi yang kuat.
Pada tahun 1973, ahli geologi Jepang Yutaka Yasui memberikan beberapa bukti foto, menunjukkan awan kemerahan dan biru yang bersinar di langit di atas kota Matsushiro selama serangkaian gempa bumi pada tahun 1965 dan 1967.
Dalam kasus gempa di Meksiko, penjelasannya cukup sederhana. Semburan cahaya di tanah adalah busur listrik di antara saluran listrik saat berayun dan meledak infrastruktur (seperti trafo distribusi jaringan listrik) di jalan-jalan kota, dan langit bercahaya aneh disebabkan oleh pantulan di awan. Hal yang sama sudah terjadi pada tahun 2017, ketika gempa bumi terkuat dalam beberapa dekade melanda Mexico City.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) situasi itu juga bisa disebabkan oleh korsleting atau infrastruktur listrik yang meledak di kota karena gempa dan cahaya di langit adalah pantulan di awan. Teori sebelumnya telah menyatakan bahwa cahaya setelah gempa terjadi karena terjadinya gesekan yang terjadi akibat pergerakan batu bata sehingga memicu aktivitas listrik. (NE)