Indonesiainside.id, Jakarta– Kepolisian Karnataka, India, hari Kamis menerima laporan mengejutkan di mana adanya dugaan kekejaman terhadap anjing. Dilaporkan sebanyak 100 anjing liar diracun, dan dikubur di sebuah desa di Bhadravati, distrik Shivamogga.
Polisi telah mendaftarkan kasus akibat kebijakan pejabat Gram Panchayat. Polisi tidak merinci jumlah pasti bangkai yang ditemukan, namun diakui jumlahnya hingga mencapai 150 anjing, lapor NDTV.
Kasus ini mencuat setelah berdasarkan pengaduan aktivis hak-hak binatang pada hari Selasa, menurut Hindustan Times. Relawan menggeledah daerah itu setelah penduduk desa memberi tahu mereka, bahwa mereka tidak mendengar anjing-anjing itu dalam beberapa hari terakhir.
“Pengaduannya mengatakan bahwa pembunuhan anjing-anjing itu diperintahkan oleh otoritas Gram Panchayat,” kata Inspektur Polisi di Shivamogga, Laxmi Prasad. “Kami telah meminta laporan tentang masalah ini dari tim dokter hewan tentang penyebab kematian dan detail lainnya. Tindakan lebih lanjut akan diambil berdasarkan laporan tersebut.”
Gram Panchayat dilaporkan telah menugaskan untuk mengebiri anjing-anjing liar, melalui seorang kontraktor. Polisi mengklaim bahwa kontraktor tersebut dapat membantu melakukan pembunuhan dan pembuangan bankai hewan selanjutnya.
“Sepertinya kontraktor telah memusnahkan sekitar 30 hingga 40 ekor anjing dan menguburnya di sana,” kata Prasad. “Beberapa anggota Gram Panchayat mungkin juga terlibat.”
Seorang aktivis Klub Penyelamat Hewan Shivamogga, GS Basva Prasad, mengklaim bahwa anggota Gram Panchayat tidak mengetahui prosedur sterilisasi, lapor NDTV. “Jadi sepertinya mereka menangkap anjing-anjing liar dan menguburnya di lubang 20 kali 20,” katanya.
Sampel yang dikumpulkan dari bangkai dikirim ke laboratorium forensik untuk memastikan penyebab kematian, lapor The Hindu Times. Tetapi para ahli yang telah mengunjungi tempat itu mengatakan bahwa bangkai-bangkai itu telah membusuk selama lima hari dan karenanya, mereka tidak dapat memastikan penyebab kematiannya.
“Berdasarkan saran mereka, kami telah mengumpulkan rambut, tulang, dan sampel lain dari bangkai untuk pemeriksaan forensik,” kata K Basavaraj, petugas dokter hewan Bhadravathi taluk.
Pejabat Gram Panchayat telah membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka tidak memerintahkan pembunuhan tersebut. Sekretaris Kambadal Hosur Gram Panchayat, B Manjunath, mengatakan mereka akan membantu polisi melakukan penyelidikan.
Pejabat Eksekutif Bhadravati Taluk Panchayat, Ramesh, juga membantah terlibat dalam penangkapan atau pembunuhan anjing-anjing itu, menurut The Hindu.
“Sepertinya hewan-hewan itu dibuang seminggu yang lalu,” kata Ramesh. “Kami tidak tahu siapa yang melakukan ini. Polisi sudah mengamankan kasus tersebut. Mereka akan menyelidiki dan mengungkap kebenaran,” kutip Scroll.id. (NE)