Indonesiainside.id, Seremban (Malaysia)—Masyarakat khususnya umat Islam Malaysia diminta tidak khawatir dan membesar-besarkan isu limpahan air merah yang terjadi di Makam Islam Forest Heights di Senawang seperti yang merebak belakangan ini. Anggota Majelis Negara Bagian Paroi (ADUN), Datuk Mohamad Taufek Abd. Ghani mengatakan, pihaknya bersama Wali Kota Dewan Kota (MBS) Seremban, Datuk Masri Razali dan pejabat dari Departemen Mineral dan Geosains telah mengunjungi makam tersebut Sabtu siang.
Sebelumnya, warganet Malaysia dikagetkan dengan kejadian mengejutkan di Makam Islam Forest Heights di Senawang. Beberapa foto yang viral menunjukkan bahwa kuburan dipenuhi dengan cairan warna merah seolah-olah darah mengalir.
Pihak MBS yang turun ke lokasi mengatakan akan segera menutup dan memindahkan makam. “Berkaitan dengan hal tersebut, MBS memutuskan untuk menutup makam tersebut karena sisa lahan sudah tidak layak lagi untuk mengubur jenazah. Oleh karena itu, pemakaman jenazah umat Islam di wilayah sekitarnya seperti di Paroi dan Senawang akan dipindahkan ke Makam Islam di Kota Ainsdale,” ujar Datuk Masri Razali.
Sementara itu, Mohamad Taufek Abd. Ghani, pemakaman akan ditutup sementara sampai pekerjaan pembangunan teras di sebidang tanah yang terletak di sebelah makam selesai. “Lahan itu juga akan digunakan sebagai lokasi pemakaman. Pekerjaan konstruksi teras sedang dilakukan untuk mencegah terjadinya erosi pada lahan, diperkirakan akan selesai dalam waktu sekitar dua bulan.”
Untuk sementara, otoritas setempat akan menutup Pemakaman Islam Forest Heights, sementara kegiatan ziarah tetap bisa dilakukan.
Menurut otoritas Malaysia, kuburan Islam tersebut memiliki aliran mata air dan kandungan tanahnya memiliki batuan berwarna merah. Dua unsur itu akhirnya bercampur dan luapan air berwarna merah keluar saat hujan.
“Kami juga siap diinformasikan bahwa areal pemakaman dulunya merupakan kawasan rawa-rawa dan sering terjadi luapan air, terutama saat musim hujan,” katanya dikutip Utusan Online. (NE)