Indonesiainside.id, Jakarta—Magawa, seekor tikus yang telah menemukan lebih dari 100 ranjau darat dan bahan peledak di Kamboja dan memenangkan medali untuk kepahlawanan, telah meninggal pada usia delapan tahun, menurut badan amal yang melatihnya. Magawa, yang pensiun pada Juni tahun lalu, meninggal akhir pekan lalu, sebuah organisasi non-pemerintah internasional APPO mengumumkan pada hari Selasa.
“Magawa dalam keadaan sehat dan menghabiskan sebagian besar minggu lalu bermain dengan kekuatan penuh seperti biasa, tetapi pada akhir pekan dia mulai melambat, dia lebih banyak tidur siang dan kurang tertarik pada makanan,” kata APOPO dalam sebuah pernyataan dikutip AlJazeera.
Karena perang saudara selama beberapa dekade, Kamboja adalah salah satu negara dengan ranjau darat paling banyak, dengan lebih dari 1.000 kilometer persegi (386 mil persegi) area diyakini masih dipenuhi dengan jebakan. APOPO yang berbasis di Belgia melatih tikus untuk mendeteksi ranjau darat, dan menyebutnya “HeroRAT”.
Menggunakan tikus untuk mengendus ranjau darat membuatnya kurang berbahaya bagi operator manusia. “Kami semua di APPO merasa kehilangan Magawa dan kami berterima kasih atas pekerjaan luar biasa yang dia lakukan,” kata organisasi tersebut.
“Kontribusinya memungkinkan rakyat Kamboja untuk hidup, bekerja dan bermain, tanpa takut kehilangan nyawa atau anggota tubuh mereka,” tambahnya. (NE)