Indonesiainside.id, Jakarta – Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat bagi 114 warga negara Kamboja untuk tetap belajar Bahasa Indonesia. Mereka belajar Bahasa Indonesia secara daring.
Mereka terdiri dari Peserta Pusat Budaya Indonesia di Kamboja (Pusbudi Nusantara), siswa/i Sekolah Nurul Iman, dan Cambodia Islamic Center (CIC) hingga pemelajar dari Pasukan Khusus Tentara 911 Kamboja. Selain itu, KBRI Phnom Penh masih terus berkoordinasi dengan salah satu universitas swasta ternama, University of Cambodia (UC), untuk segera memulai pembelajaran daring kelas Bahasa Indonesia dalam waktu dekat.
“Di tengah merebaknya isu Covid-19, upaya promosi bahasa dan budaya Indonesia yang konsisten tetap penting untuk dilaksanakan. Serta menjadikan situasi ini sebagai peluang untuk pengajaran Bahasa Indonesia yang lebih kreatif, inovatif, efisien, efektif, dan meluas,” kata Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Sudirman Haseng, dalam keterangannya, Jum’at (8/4).
Sudirman mengapresiasi langkah diplomasi kebahasaan di Kamboja dari Pemerintah Indonesia. Terutama, melalui pengiriman pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) secara berkesinambungan.
“Sambil terus memperhatikan protokol kesehatan, kami juga melihat para pengajar BIPA di Kamboja melaksanakan berbagai upaya untuk terus menjaga keberlangsungan kelas daring yang saat ini telah berjalan dengan cukup baik,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbud RI pada tahun 2020 ini, menugaskan empat pengajar BIPA ke Kamboja yaitu Lidwina Annie Noveriana, Fakhri Fauzi, Faradinna Arifiani, Nurul Fitri. Mereka diharapkan dapat tetap bertugas sesuai jadwal yang ditentukan hingga akhir tahun.
KBRI juga berkoordinasi dengan para pengajar BIPA dan memfasilitasi penggunaan teknologi virtual serta perangkat lainnya untuk menunjang kelancaran program pembelajaran daring di masa Covid-19. Pengajar BIPA juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan KBRI yang berkaitan dengan pembelajaran, seperti yang baru saja dilaksanakan bulan April lalu, yaitu kegiatan daring ‘Memasak Nasi Goreng sambil Belajar Bahasa Indonesia’, yang diikuti oleh 50 peserta dimana sebagian besar adalah para pemelajar Bahasa Indonesia di Kamboja.
Sebagai informasi, per 7 Mei 2020, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kamboja berjumlah 122 orang. Angka tersebut termasuk 120 pasien dalam perawatan dan dua orang meninggal. Kamboja belum mencatatkan angka kematian akibat Covid-19 sejauh ini.(PS)