Indonesiainside.id, Surabaya – Sejumlah Perguruan Tinggi Islam merintis pembangunan rumah sakit pendidikan pada prodi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. Pembangunan rumah sakit pendidikan ini dirintis di beberapa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang betransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Amin Suyitno mengatakan, selain melakukan akselerasi pembentukan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) di 58 Perguruan Tinggi Islam, Kemenag menjalin nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Farmalab. Pembentukan LPH tersebut bertujuan untuk mendukung sertifikasi halal.
Dalam perkembangannya, MoU dengan Farmalab juga akan ditingkatkan bagi pembangunan rintisan rumah sakit pendidikan pada prodi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan di beberapa PTKIN yang betransformasi menjadi UIN. “Transformasi kelembagaan menjadi UIN yang di dalamnya terdapat Faultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan harus di dukung dengan ketersediaan Rumah Sakit Pendidikan,” kata Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini, dilansir Kemenag.go.id.
Menurut Suyitno, PTKIN yang telah memiliki Rumah Sakit Pendidikan adalah UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta. Bahkan laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Jakarta mendapat rekognisi WHO sebagai laboratorium terbaik dalam layanan Covid-19.
Sementara yang sedang membangun Rumah Sakit Pendidikan adalah UIN Alauddin Makasar dan yang sedang melakukan re-desain infrastruktur Rumah Sakit Pendidikan adalah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
MoU PTKIN dengan Farmalab difasilitasi oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam. Giat ini dihadiri oleh Pimpinan PTKIN se-Indonesia, Tenaga Ahli Menteri Agama, Para Kasubdit dilingkungan Diktis. (Aza)