Indonesiainside.id, Jakarta – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan UNICEF melakukan kegiatan evaluasi program Belajar dari Rumah melalui survei menggunakan sms dan formulir dalam jaringan (daring). Evaluasi ini akan dilakukan secara berkala selama tiga bulan.
“SMS kita sebar kepada sekitar 3.000 responden guru diprioritaskan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Bapak dan ibu guru bisa mengisi survei melalui telepon seluler mereka. Tenang saja, tidak dikenakan biaya alias mengisi survei ini gratis,” ujar Evy Mulyani, Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Selasa (21/4).
Selain itu, Kemendikbud juga menyebarkan formulir daring untuk mendapatkan masukan atas pelaksanaan program Belajar dari Rumah. “Selain Guru, survei daring juga meminta masukan dari orang tua dan murid,” jelas Evy.
Evy Mulyani juga menyampaikan bahwa masyarakat dapat menemukan jadwal acara serta panduan program Belajar dari Rumah di laman kemdikbud.go.id. “Setiap minggunya kita bagikan jadwal acara dan panduan Belajar dari Rumah yang bisa membantu para guru dan orang tua dalam membimbing putra putrinya,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor, Fahrudin menyampaikan bahwa belajar melalui media televisi lebih meningkatkan komunikasi antara siswa dengan guru sehingga monitoring dari kepala sekolah dan pengawas bisa berjalan lebih baik.
“Jadi kepala sekolahnya belajar, gurunya belajar, siswanya belajar, jadi belajar bareng-bareng,” ungkap Fahrudin.
Diskusi antara peserta didik dengan guru serta orang tua berjalan lebih efektif. “Lebih baguslah. Jadi penyesuaiannya cepat sekali dibanding dengan ketika awal-awal kita harus pembelajaran daring,” tuturnya.(EP)