Indonesiainside.id, Caracas – Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan, Senin (1/6), bahwa ia merencanakan kunjungan ke Iran untuk memajukan kerja sama kedua negara di bidang energi dan sektor lainnya. Hal ini disampaikan, menyusul pengiriman lima tanker bahan bakar Iran ke sekutunya yang kekurangan minyak.
“Saya wajib berterima kasih secara pribadi kepada orang-orang,” kata Maduro dalam pidato televisi. Namun dia tidak menentukan tanggal untuk kunjungan itu.
Berita itu muncul ketika kementerian luar negeri Iran mengatakan negara itu bersedia untuk melanjutkan pengiriman bahan bakar ke Venezuela jika diperlukan. Kesepakatan minyak kedua Negara itu menarik kemarahan Amerika Serikat (AS), karena menjatuhkan sanksi pada kedua negara. AS memantau dengan seksama pengiriman, khawatir bahwa Iran dan Venezuela mengambil hubungan lama mereka ke tingkat strategis baru.
Tanker-tanker Iran menjalankan tantangan terhadap kapal perang AS yang tersusun di lepas pantai Venezuela, setelah Washington mengumumkan bulan lalu bahwa mereka meningkatkan kehadiran angkatan lautnya, dengan alasan ada peningkatan kejahatan terorganisir. Dilansir dari The New Arab, Venezuela mengalami resesi selama enam tahun, ekonominya amburadul, dan warganya berjuang dengan kekurangan kebutuhan dasar seperti makanan dan obat-obatan.
Sanksi AS menargetkan ekspor minyak Venezuela, yang membuat Caracas kehilangan pendapatan vital. AS juga memberi sanksi kepada Menteri Industri dan Produksi Nasional Venezuela, Tareck El Aissami, dan menuduhnya melakukan perdagangan narkoba. (04)