Indonesiainside.id, New York— Sekitar tiga dari 10 atau 2,3 miliar orang di dunia tidak memiliki fasilitas air dan sabun di rumah untuk mencuci tangan. Demikian data dari Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).
Sebanyak enam dari 10 orang, terutama di negara-negara kurang berkembang, tidak memiliki akses ke kebersihan dasar untuk mencuci tangan, lapor Kantor Berita Xinhua, mengutip laporan UNICEF sehubungan dengan Hari Cuci Tangan Sedunia yang dirayakan pada 15 Oktober.
Diperkirakan dua dari lima sekolah di seluruh dunia tidak memiliki layanan sanitasi dasar dengan air dan sabun, yang melibatkan 818 juta siswa. Selain itu, 462 juta siswa bersekolah tanpa fasilitas tersebut.
Di negara-negara kurang berkembang, tujuh dari 10 sekolah tidak memiliki tempat bagi anak-anak untuk mencuci tangan. Menurut UNICEF lebih menyedihkan sepertiga fasilitas kesehatan di dunia juga tidak memiliki fasilitas dasar untuk mencuci tangan.
Meskipun sedikit kemajuan telah dibuat sejak tahun 2015, jika tren ini terus berlanjut, kemungkinan sekitar 1,9 miliar orang tidak akan memiliki akses ke fasilitas tersebut pada akhir dekade ini. Biaya untuk menyediakan fasilitas cuci tangan di semua rumah di 46 negara kurang berkembang pada tahun 2030 diperkirakan mencapai US$ 11 miliar. (NE)