Indonesiainside.id, Jakarta – Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan, pemerintah masih menghadapi beberapa tantangan yang menyebabkan penularan Covid-19 di Tanah Air masih tinggi.
Penyebab pertama, orang yang terinfeksi tanpa gejala (OTG) atau memiliki gejala ringan tidak melakukan isolasi secara baik. Inilah yang menyebabkan mata rantai Covid-19 tidak bisa putus.
Kedua, penularan juga masih terjadi karena terdapat orang yang tidak menjalankan protokol kesehatan. Masyarakat yang beraktivitas di luar rumah cenderung mengabaikan protokol kesehatan.
Ketiga, terdapat segmen masyarakat yang tidak mengambil langkah untuk melindungi diri sendiri seperti memakai masker, menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan.
Mereka itulah yang menjadi menyebab penularan Covid-19 terus bertambah di tengah masyarakat. Menurut dia, masih banyak sumber infeksi yang dibuktikan dari tingginya tingkat risiko ancaman tertular di beberapa daerah.
“Tantangan, memutuskan rantai penularan di tengah masyarakat. Tidak boleh kita lihat permasalahan yang ada di rumah sakit saja,” kata Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB di Jakarta, Sabtu (28/6).
Gugus Tugas penanganan Covid-19 mengumumkan sebanyak 1.198 kasus baru Covid-19, Ahad (28/6). Total kasus positif di Tanah Air kini mencapai 54.010 orang. Sebagian besar infeksi baru itu berasal dari Jawa Timur, yaitu 330 kasus, disusul oleh Sulawesi Selatan 192 kasus, Jawa Tengah 188 kasus, dan DKI Jakarta 125 kasus.
“Kepatuhan untuk melaksanakan protokol kesehatan masih belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik,” ujar Yurianto.
Dia mengatakan, ada penambahan 34 orang meninggal terkait Covid-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah akumulasi menjadi 2.754. Sementara pasien sembuh mencapai 1.027 orang dengan total menjadi 22.936 orang.(Aza/Ant)